Selasa, 06 November 2012 | By: Meiliani Alim (Meili)

Kita Adalah Apa yang Kita Percayai

Hello everybody! Been a long time! Hari ini aku menulis sebuah perenungan singkat tentang iman. Please keep on reading! :D

Banyak orang saat ini tidak benar-benar 'tahu' apa yang sedang mereka kerjakan. Mungkin terdengar konyol, namun pada kenyataanya apa yang kita lakukan mungkin hanya didasarkan pada kebiasaan sehari-hari ,atau hanya sekedar rutinitas belaka. Seseorang bisa saja melakukan begitu banyak kegiatan dan program, namun tidak benar-benar mempunyai dasar dan pengertian tentang apa yang mereka lakukan. Sebagai contoh, seseorang yang beragama mungkin dapat rutin beribadah dan melakukan kegiatan amal, namun ketika ditanya mengenai tujuan mereka melakukan kegiatan-kegiatan  tersebut, mereka hanya bisa menjawab karena ini merupakan bagian dari agama, tanpa dapat menjelaskan mengapa mereka sendiri memegang agama mereka dan beribadah terhadapnya.

     
That's why kita membutuhkan IMAN untuk hidup, agar kita mempunyai dasar dalam segala hal yang kita lakukan. Iman, dalam pengertian singkatnya adalah sebuah kerangka tujuan dalam hidup yang kita percayai, kita pegang, sebagai dasar dalam melakukan segala sesuatu. Tanpa iman, seseorang hanya akan menjadi pengikut, menjadi seorang yang tidak benar-benar 'hidup'.  Iman tidak hanya berbicara mengenai agama, namun sebuah kepercayaan yang didasarkan pada kebenaran tertinggi. Dan iman yang sejati bukan ada dengan sendirinya, namun harus dicari dan didapatkan. Dan untuk dapat mendapatkan iman, kita harus berani mempertanyakan segala sesuatu.


Iman bukanlah sebuah pencapaian, namun sebuah proses, di mana untuk mendapatkannya, kita harus siap memulai sebuah perjalanan panjang, yang di antaranya mencakup keraguan dan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu perlu untuk dapat menyingkapkan kebenaran, karena rasa ingin tahu adalah permulaan iman. :)

We are what we believe, siapa kita dan seperti apa kita di mata orang lain akan nampak dari apa yang kita percayai/ imani. Sebagian besar aktivitas maupun pikiran yang kita pikirkan akan menjelaskan kepada siapa dan apa yang kita percayai. Dan tanpa sebuah kepercayaan kita tidak akan memiliki arah dan tujuan hidup. 



Di dunia yang semakin maju teknologinya ini, sangat susah untuk berdiam diri dan merenung tentang hal-hal yang berkaitan dengan iman dan kepercayaan. Kita disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan, maupun fasilitas-fasilitas teknologi sehari-hari seperti HP, facebook dan lain-lain, sehingga pada akhirnya kita hanya akan ikut arus saja tanpa sempat merenungkan sungguh-sungguh tujuan kita hidup di dunia ini. Karena itu seringkali ketika problem hidup mulai menghimpit, kita seperti kehilangan arah dan pegangan. Tidak sedikit mereka yang putus asa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ,dan sebagainya.
Sebagian besar dari kita mungkin sudah mempercayai Tuhan dan rutin setiap minggu ke gereja atau melakukan kegiatan keagamaan yang lain. Namun hal tersebut tidaklah cukup untuk mengetahui sebenarnya kita melakukan segala sesuatu itu untuk siapa dan apa tujuannya.


Sebagai perbandingan, marilah kita lihat orang-orang yang rutin melakukan kegiatan keagamaan dengan taat, serta melakukan kegiatan-kegiatan amal. Kita melihat mereka sebagai orang yang religius dan taat, namun ketika kita menanyai mereka tujuan serta dasar mereka melakukan hal tersebut, belum tentu mereka dapat menjelaskan dengan baik. Ada yang berkata, karena itu merupakan tuntutan agama, ataupun hal tersebut sudah menjadi identitas mereka di mata umum. Jawaban-jawaban tersebut sangat dangkal dan tidak memuaskan jiwa rohani kita yang terus menerus mencari tujuan serta jawaban yang  benar akan tujuan tertinggi hidup seorang manusia.

Saat aku renungkan hal ini, aku sendiri semakin sadar bahwa iman membawa pengaruh yang sangat besar akan kebermaknaan hidup. Saat kita benar-benar menyakini apa yang kita percaya, tahu benar dan sungguh-sungguh menghidupinya, kita akan menemukan arah dan tujuan hidup kita. Hidup akan menjadi bermakna dan penuh dengan gairah karena kita sungguh-sungguh tahu apa yang sedang kita kerjakan. Dan sikap yang seperti inilah yang akhirnya akan menimbulkan visi yang berpengaruh pada orang-orang sekitar. Kita bisa melihat orang-orang yang memiliki pengaruh yang besar di dunia ini selalu mempunyai kesamaan: mereka hidup dengan sebuah tujuan, karena mereka tahu apa yang mereka kerjakan, dan mereka hidup dengan antusias serta tak terkalahkan oleh kondisi dan lingkungan sekitar.


Mari kita renungkan bersama-sama apa yang sedang kita percayai saat ini, dan berdoalah minta pimpinan Tuhan untuk mendorong kita masuk ke dalam sebuah kehidupan yang didasari akan sebuah kepercayaan yang tertinggi yaitu kepada Tuhan pencipta alam semesta yang agung, yang kepadanyalah segala keagungan, kemuliaan bertahta. Di dalam Dia lah segala tujuan dan makna hidup di dunia ini ditemukan. :)

0 komentar :

Posting Komentar